KARYA SENI DI LADANG

Penemuan crop circle di persawahan di Sleman dan Bantul baru-baru ini menggegerkan masyarakat. Fenomena baru di Indonesia ini menimbulkan banyak spekulasi. Namun, penyelidikan tim Lapan membuktikan itu hanyalah kreasi manusia. Nyatanya sebagian besar crop circle yang ditemukan di banyak negara adalah salah wujud karya seni lingkungan.
Kemunculan crop circle, yaitu pola lingkaran yang dibentuk di ladang pertanian, seperti padi, gandum dan jagung, tujuannya untuk menghasilkan gambar seni dalam ukuran raksasa. Sebagian besar gambar yang diciptakan berbentuk lingkaran sesuai namanya.
Belum diketahui awal munculnya fenomena ini. Namun, pola lingkaran di ladang, disebut sebagai ”Mowing Devil”, muncul pada ukiran kayu dari Hertfordshire, Inggris, pada tahun 1678.
Pada akhir abad lalu, temuan crop circle meningkat, yaitu sejak 1970 berdasarkan laporan dari 26 negara. Lou Greub, pakar agronomi dari Universitas Wisconsin Amerika Serikat, seperti diberitakan oleh LA Crosse Tribune edisi 13 Januari 2011, mengatakan, ditemukan sekitar 10.000 crop circle di seluruh dunia sejak 1980, 80 persen diantaranya berada di Inggris. Tim investigator yang dipimpin Barbara Lamb menemukan delapan formasi crop circle di Inggris yang dibentuk dalam waktu 12 jam hingga dua minggu.
Menurut Greub, crop circle di Inggris biasanya dibuat malam hari. Saksi mata melaporkan melihat cahaya terang atau bola cahaya di ladang, tempat formasi itu ditemukan esok harinya.
Crop circle di Inggris dibentuk dengan metode tertentu, yaitu mengikatkan tali pada papan dan kemudian memutarkannya pada sebuah tiang yang dijadikan pusat putaran, hingga terbentuk pola lingkaran.
Dua pria asal Inggris, Doug Bower dan Dave Chorley, mengungkapkan, pada 1991, mereka membuat banyak crop circle sejak 1978 dengan cara tersebut.
Belakangan ini terbentuk kelompok Circlemakers dan diadakan kompetisi pembuatan crop circle pada 11-12 Juli 1992 di Berkshire, Inggris. Pembuatan crop circle dimenangkan oleh tiga insinyur dari Westland Helicopters menggunakan tambang, pipa PVC, dan tangga.
Keindahan karya seni ini menjadi obyek yang menarik untuk dinikmati. Karena itu, fenomena ini kemudian menimbulkan bisnis baru bagi para petani pemilik ladang di Inggris, yang memasang tarif bagi para pengunjung.
Seni tanbo
Seni gambar di ladang ternyata bukan hanya berkembang di Benua Eropa. Dengan teknik lain, bangsa Jepang pun menggunakan ladang untuk ”melukis”, disebut tanbo.
Tanbo merupakan karya seni bangsa Jepang yang menggunakan hamparan persawahan sebagai media dan menggunakan berbagai jenis padi untuk mewarnainya hingga tercipta gambar raksasa.
Pada tahun 1993, penduduk di Inakadate, Perfektur Aomori—di bagian utara Pulau Honshu—menggunakan daerah persawahan sebagai kanvas dan empat jenis padi, baik yang tradisional maupun strain baru untuk menghasilkan gambar raksasa di ladang tersebut.
Untuk melihat gambar secara utuh, mereka membangun menara setinggi 22 meter di kantor desa itu. Pada tahun 2006, lebih dari 200.000 orang telah mengunjungi desa itu untuk melihat karya seni penduduk di Inakadate.
Pada sembilan tahun pertama, para petani menciptakan gambar yang sederhana, seperti Gunung Iwaki sebelum kemudian mendesain gambar yang lebih rumit. Mengikuti langkah Inakadate, penduduk desa lainnya antara lain Yonezawa di Perfektur Yamagata, yang berada di selatannya.
Berbagai spekulasi
Crop circle dapat terbentuk akibat fenomena meteorologi. Begitulah pendapat John Rand Capron pada tahun 1880, yang dipublikasi majalah ilmiah Nature. Ia menyimpulkan fenomena bentuk melingkar di ladang pertanian yang ditemukannya di bagian barat Surrey, Inggris, adalah dampak badai.
Sementara itu, juga muncul dugaan crop circle merupakan tanda adanya kekuatan paranormal. Hal itu dikaitkan dengan terbentuknya banyak crop circle dekat dengan situs purba, seperti Stonehenge, Barrows, dan Chalk Horses.
Pada tahun 2009, BBC melaporkan pendapat yang menyatakan bahwa hewan kanguru menjadi penyebab utama terbentuknya crop circle di Tasmania, Australia. Gerombolan hewan itu memakan tanaman sambil bergerak dalam bentuk melingkar.
Lalu ada temuan crop circle di Inggris yang masih misterius. Karena pola lingkaran itu mengandung isotop radioaktif (vanadium, europium, telurium dan terbium) yang meluruh dari tanah dalam waktu empat jam. Tanah di lokasi itu mengemisi sinar alfa dua kali lipat dibandingkan normalnya dan emisi beta meningkat 50 persen dan radioaktivitas tanah meningkat hingga tiga kali.
Dari tiga kejadian itu, memang menghasilkan bentuk lingkaran di ladang. Bentuk artistik jelas merupakan hasil kreasi tangan manusia.

CROP CIRCLE



Medan Magnet dan Bisnis Crop Circle

Crop circle ditemukan di Dusun Wanujoyo Kidul, Desa Srimartani Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. TEMPO/Muh Syaifullah
TEMPO Interaktif, Jakarta -Peneliti dari Badan Tenaga Nuklir Nasional dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir kemarin sudah mengambil sampel dari pola lingkaran teratur yang muncul di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Mereka tidak menemukan gelombang radiasi dan kadar kosmik masih di bawah normal pada sawah yang terletak di Dusun Krasakan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah.

Indikator itu menunjukkan tidak ada jejak piring terbang atau unidentified flying object (UFO). Maklum, sebelumnya merebak desas-desus bahwa alien atau makhluk luar angkasa yang membuat pola lingkaran teratur atau dikenal sebagai crop circle dengan diameter 30 meter di Krasakan. Pola itu ditemukan pertama kali Ahad lalu oleh petani setempat.

Seiring dengan hal itu, muncul rumor bahwa fenomena misterius tersebut buatan mahasiswa Sains Matematika dan Pertanian Universitas Gajah Mada. Situs StudentMags.com kemarin menulis bahwa sang mahasiswa terinspirasi oleh temuan crop circle di berbagai negara. "Daripada pusing mikirin Gayus, mending bikin heboh saja," katanya. Ada dua alasan, yaitu mempraktekkan kemampuan matematika terapan dan keahlian desain, juga cari sensasi.

Memang, sepanjang abad ke-20, fenomena ini pernah dijumpai di 26 negara dengan sekitar 10 ribu crop circle. Sebelum di Sleman, Yogyakarta, fenomena ini pernah dilaporkan muncul di ladang jagung di Pacitan, Jawa Timur, pada 1980-an. Di Inggris dan Amerika Serikat, crop circle ada di ladang gandum kering.

Namun laporan adanya crop circle yang pertama kali muncul pada 1815 di Lyon, Prancis. Pada abad ke-16, fenomena yang tampak di perladangan menggambarkan aksi iblis. Fenomena ini langsung dikaitkan dengan kehadiran makhluk luar angkasa. Tak hanya itu, muncul kajian tentang crop circle, yang disebut cereology.

Pada 2000, lahir Pusat Studi Crop Circle, yang dipimpin George Bishop. Lembaga ini yakin bahwa fenomena alam tersebut terjadi karena pergeseran medan magnet bumi. Sebelumnya, teori ini dimunculkan oleh Colin Andrew, yang sejak 1980-an meneliti crop circle di berbagai negara.

"Sekitar 20 persen crop circle yang ada terjadi karena pusaran di medan magnet bumi, sisanya buatan manusia," kata Andrews. Pergeseran misterius di medan magnet menimbulkan arus "electrocutes". Arus ini, ujar dia, memaksa tanaman roboh ke tanah.

Astronom Universitas Boston Gerald S. Hawkins menjelaskan, pola lingkaran, segitiga, dan bentuk lain crop circle berdasarkan pada hubungan numerik tertentu. Ada lingkaran luar dan dalam, yakni luas lingkaran luar persis empat kali dari lingkaran dalam.

"Penempatan spesifik bentuk menunjukkan bahwa circlemakers memiliki pengetahuan yang rumit tentang geometri Euclid," kata Gerald S. Hawkins. Circlemakers memang sebutan untuk orang yang membuat crop circle. Adapun Euclid adalah matematikawan dari Alexandria.

Di Inggris, fenomena ini banyak ditemukan di ladang gandum di wilayah Wiltshire, Inggris selatan. Menurut George Bishop, 98 persen muncul sepanjang garis akuifer dari Dorset hingga Norfolk. Akuifer merupakan lapisan batuan di bawah tanah yang menahan air. Dia juga menyebut Inggris selatan terkenal sebagai daerah yang penuh dengan misteri kuno. "Banyak penggemar mistik dan di sini hoax paling aktif," katanya.

Pada 1991, Doug Bower dan Dave Chorley mengaku selama 13 tahun membuat crop circle di Inggris. Mereka beralasan agar orang berpikiran bahwa alien pernah mendarat di tempat itu. Pengakuan ini makin memunculkan kepercayaan bahwa crop circle sebagai ulah makhluk ruang angkasa hanyalah kebohongan (hoax) besar.

John Lundberg, Rod Dickinson, dan Will Russell pernah membuat crop circle di ladang Wiltshire. Seniman dan pembuat film ini dikenal sebagai circlemakers. John Lundberg yakin tak ada seorang pun percaya penjelasan ilmiah. "Karena orang lebih percaya fenomena itu adalah sesuatu yang lebih misterius," katanya.

John Lundberg mengakui beberapa circlemakers membuat crop circle demi meraup keuntungan. Termasuk iklan untuk perusahaan besar yang bergerak di bidang otomotif, komputer, televisi, dan lainnya. Salah satunya perusahaan Sanrio, yang membayar seniman untuk membuat pola lingkaran di Wiltshire guna memperingati ulang tahun ke-30 perusahaan Hello Kitty.

Di Wiltshire, kemunculan crop circle pada 1996 membuat pengunjung membludak. Maka petani Wiltshire memperoleh pemasukan sekitar 30 ribu pound sterling selama empat pekan.

Jumlah pengunjung yang menyaksikan fenomena itu melebihi wisatawan yang melihat Stonehenge, bangunan fenomenal yang dibuat pada zaman Perunggu dan Neolitikum, yang terletak berdekatan dengan Amesbury di Wiltshire, Inggris.

Medan Magnet dan Bisnis Crop Circle

Crop circle ditemukan di Dusun Wanujoyo Kidul, Desa Srimartani Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. TEMPO/Muh Syaifullah
TEMPO Interaktif, Jakarta -Peneliti dari Badan Tenaga Nuklir Nasional dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir kemarin sudah mengambil sampel dari pola lingkaran teratur yang muncul di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Mereka tidak menemukan gelombang radiasi dan kadar kosmik masih di bawah normal pada sawah yang terletak di Dusun Krasakan, Desa Jogotirto, Kecamatan Berbah.

Indikator itu menunjukkan tidak ada jejak piring terbang atau unidentified flying object (UFO). Maklum, sebelumnya merebak desas-desus bahwa alien atau makhluk luar angkasa yang membuat pola lingkaran teratur atau dikenal sebagai crop circle dengan diameter 30 meter di Krasakan. Pola itu ditemukan pertama kali Ahad lalu oleh petani setempat.

Seiring dengan hal itu, muncul rumor bahwa fenomena misterius tersebut buatan mahasiswa Sains Matematika dan Pertanian Universitas Gajah Mada. Situs StudentMags.com kemarin menulis bahwa sang mahasiswa terinspirasi oleh temuan crop circle di berbagai negara. "Daripada pusing mikirin Gayus, mending bikin heboh saja," katanya. Ada dua alasan, yaitu mempraktekkan kemampuan matematika terapan dan keahlian desain, juga cari sensasi.

Memang, sepanjang abad ke-20, fenomena ini pernah dijumpai di 26 negara dengan sekitar 10 ribu crop circle. Sebelum di Sleman, Yogyakarta, fenomena ini pernah dilaporkan muncul di ladang jagung di Pacitan, Jawa Timur, pada 1980-an. Di Inggris dan Amerika Serikat, crop circle ada di ladang gandum kering.

Namun laporan adanya crop circle yang pertama kali muncul pada 1815 di Lyon, Prancis. Pada abad ke-16, fenomena yang tampak di perladangan menggambarkan aksi iblis. Fenomena ini langsung dikaitkan dengan kehadiran makhluk luar angkasa. Tak hanya itu, muncul kajian tentang crop circle, yang disebut cereology.

Pada 2000, lahir Pusat Studi Crop Circle, yang dipimpin George Bishop. Lembaga ini yakin bahwa fenomena alam tersebut terjadi karena pergeseran medan magnet bumi. Sebelumnya, teori ini dimunculkan oleh Colin Andrew, yang sejak 1980-an meneliti crop circle di berbagai negara.

"Sekitar 20 persen crop circle yang ada terjadi karena pusaran di medan magnet bumi, sisanya buatan manusia," kata Andrews. Pergeseran misterius di medan magnet menimbulkan arus "electrocutes". Arus ini, ujar dia, memaksa tanaman roboh ke tanah.

Astronom Universitas Boston Gerald S. Hawkins menjelaskan, pola lingkaran, segitiga, dan bentuk lain crop circle berdasarkan pada hubungan numerik tertentu. Ada lingkaran luar dan dalam, yakni luas lingkaran luar persis empat kali dari lingkaran dalam.

"Penempatan spesifik bentuk menunjukkan bahwa circlemakers memiliki pengetahuan yang rumit tentang geometri Euclid," kata Gerald S. Hawkins. Circlemakers memang sebutan untuk orang yang membuat crop circle. Adapun Euclid adalah matematikawan dari Alexandria.

Di Inggris, fenomena ini banyak ditemukan di ladang gandum di wilayah Wiltshire, Inggris selatan. Menurut George Bishop, 98 persen muncul sepanjang garis akuifer dari Dorset hingga Norfolk. Akuifer merupakan lapisan batuan di bawah tanah yang menahan air. Dia juga menyebut Inggris selatan terkenal sebagai daerah yang penuh dengan misteri kuno. "Banyak penggemar mistik dan di sini hoax paling aktif," katanya.

Pada 1991, Doug Bower dan Dave Chorley mengaku selama 13 tahun membuat crop circle di Inggris. Mereka beralasan agar orang berpikiran bahwa alien pernah mendarat di tempat itu. Pengakuan ini makin memunculkan kepercayaan bahwa crop circle sebagai ulah makhluk ruang angkasa hanyalah kebohongan (hoax) besar.

John Lundberg, Rod Dickinson, dan Will Russell pernah membuat crop circle di ladang Wiltshire. Seniman dan pembuat film ini dikenal sebagai circlemakers. John Lundberg yakin tak ada seorang pun percaya penjelasan ilmiah. "Karena orang lebih percaya fenomena itu adalah sesuatu yang lebih misterius," katanya.

John Lundberg mengakui beberapa circlemakers membuat crop circle demi meraup keuntungan. Termasuk iklan untuk perusahaan besar yang bergerak di bidang otomotif, komputer, televisi, dan lainnya. Salah satunya perusahaan Sanrio, yang membayar seniman untuk membuat pola lingkaran di Wiltshire guna memperingati ulang tahun ke-30 perusahaan Hello Kitty.

Di Wiltshire, kemunculan crop circle pada 1996 membuat pengunjung membludak. Maka petani Wiltshire memperoleh pemasukan sekitar 30 ribu pound sterling selama empat pekan.

Jumlah pengunjung yang menyaksikan fenomena itu melebihi wisatawan yang melihat Stonehenge, bangunan fenomenal yang dibuat pada zaman Perunggu dan Neolitikum, yang terletak berdekatan dengan Amesbury di Wiltshire, Inggris.

yang baru lagi dalam proses

maaf jika belum ada apa2 cos baru aja buka,,,,,,,,

Powered by Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Web Hosting Coupons